POTENSI TERNAK LEBAH GALO-GALO SEBAGAI PENINGKATAN EKONOMI PETANI DAN MENURUNKAN ANGKA STUNTING DI KABUPATEN SOLOK
DOI:
https://doi.org/10.24036/snagro.v1i1.1Keywords:
lebah galo-galo, stunting, peningkatan ekonomiAbstract
Lebah galo-galo yang biasa dikenal dengan lebah Trigona (Apis trigona) atau dengan nama lain disebut juga dengan lebah Klanceng atau Kelulut merupakan jenis lebah penghasil madu yang tidak menyengat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa besar potensi lebah galo-galo untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani dan sekaligus dapat menurunkan angka stunting yang cukup tinggi secara nasional. Penelitian dilakukan dengan survey ke peternak lebah langsung, dan dilengkapi dengan studi literatur. Beternak lebah galo-galo relative mudah dan tidak begitu menyita waktu peternaknya. Penyediaan bahan pakan lebah dari jenis tanaman seperti jenis nangka, kaliandra, pepaya dan bunga-bunga lain sebagainya yang menghasilkan serbuk sari, nektar dan getah. Produk dari lebah adalah madu, bee polent, dan Row propolis yang masih bisa diolah menjadi produk turunan sebagai food supplement sebagai konsumsi kesehatan, sabun,shampoo, dan lainnya. Madu dari lebah tidak bersengat mengandung senyawa seperti protacatechuic acid (PCA), 4-hydroxyphenylacetic acid, dan cerumen yang berfungsi sebagai antioksidan. Akan tetapi karena keterbatasan informasi pengolahan row-propolis dan kemampuan pemasaran produk baru potensi ini belum optimal dimanfaatkan oleh petani peternak. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa petani mesti harus meningkatkan pemanfaatan potensi lebah galo-galo sehingga dapat juga meningkatkan perekonomian dan menurunkan angka stunting di Masyarakat