PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA BERBAGAI CARA DAN WAKTU APLIKASI PUPUK NPK

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu bahan pangan sumber gula, dengan kadar gula 13-14% dibandingkan 2-3% pada jagung biasa. Permintaan jagung manis meningkat seiring dengan berkembangnya swalayan dan daya beli masyarakat. Produksi jagung manis Indonesia masih belum memenuhi permintaan. Upaya meningkatkan produksi masih perlu dilakukan, dapat melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Pupuk NPK umum digunakan petani dalam budidaya jagung manis. Efektivitas pemupukan dipengaruhi banyak factor, di antaranya cara dan saat aplikasi pupuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan dan hasil jagung manis dengan berbagai cara dan waktu aplikasi pupuk NPK (ponskha 15-15-15; dosis 250 kg/ha).    Percobaan dilaksanakan di UPT Kebun Percobaan Unit II milik UMBY yang berjenis tanah vertisol pada ketinggian 114 m dpl pada Desember 2023 hingga Maret 2024. Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 3 ulangan, dimana cara aplikasi pupuk sebagai petak utama dan waktu aplikasi sebagai anak petak digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara aplikasi tugal dan larik yang dikombinasi dengan saat aplikasi pupuk NPK  2, 4, dan 6 minggu setelah tanam tidak nyata pengaruhnya terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot segar dan bobot kering tanaman) maupun hasil (bobot tongkol, panjang dan diameter tongkol, tingkat kemanisan biji, dan hasil tongkol/ha) jagung manis varietas Nusa 1.